Jumat, 13 Februari 2015

Tugas Perilkon 1

RISA SEFTIANINGRUM
Departement of Biology (biologi.ipb.ac.id)
Faculty of Mathematics and Natural Sciences (www.fmipa.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)

Kuliah Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)
Departmen of Family and Consumer Sciences (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
College of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)

Dr. Ir. Lilik Yulianti, MFSA
Dr. ir. Megawati Simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md Djamaluddin, MSc


Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam pemasaran. Jakarta : PT Ghalia Indonesia.




Kuliah Senin Pagi 9 Februari 2015
Jika mendengar kata-kata “perilaku konsumen” dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang berarti menawarkan, memanfaatkan, membeli, berbelanja, dan di dalamnya terdapat suatu interaksi, kesepakatan, lalu akan berakhir dengan adanya rasa kepuasan atau merasakan kerugian. Banyak arti mengenai kata-kata perilaku konsumen.
Adanya proses sebelum membeli yang diawali dengan penawaran dan sesudah membeli adanya rasa kepuasan atau kecewa oleh konsumen. Konsumen sangat selektif untuk memilih barang yang akan dibeli agar setelah membeli timbul adanya rasa kepuasan tersendiri setelah membeli barang. Tetapi tidak banyak orang rugi dan merasakan kurang puas karena perbedaan harga yang terjadi di toko satu dengan yang lainnya berbeda atau mendapatkan barang yang agak sedikit rusak.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan
“Perilaku kansumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabisakan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”
Beberapa alasan perilaku konsumen harus dipelajari yaitu karna pemasaran, kepentingan pendidikan, kepentingan perusahaan yang melihat peluang bagaimana menghasilkan produk yang dapat digemari oleh konsumen, dan untuk perumusan kebijakan dan perundang-undangan perlindungan konsumen.
Pada era sekarang, masyarakat menjadi sangat konsumtif karena bermunculan tren-tren baru. Tren-tren tersebut seperti beranekaragam hijab, baju-baju impor korea yang marak digandrungi oleh remaja, sandal, tas bermerek. Motivasi masyarakat memilih barang-barang tersebut ada yang ingin mengikuti tren, ada juga yang memilih itu kualitas terbaik. Dilain sisi, sebelum masyarakat ingin banyak berbelanja harus menyiapkan diri dengan menabung lebih banyak agar kebutuhannya dapat trpenuhi. Dalam hal tersebut juga memunculkan proses psikologis pada tindakan tersebut.
Perspektif riset perilaku konsumen terdiri dari tiga perspektif yaitu perspektif pengambilan keputusan, perspektif eksperiensial (pengalaman), dan perspektif pengaruh behavioral. Perspektif pengambilan keputusan yaitu membuat seseorang melakukan pengambilan keputusan dalam hal sesuatu. Perspektif eksperiansial adalah pengalaman konsumen dalam memutuskan sesuatu untuk alasan kesenangan. Dan perspektif pengangaruh behavioral adalah keputusan konsumen untuk membeli karena pengaruh dari luar.

Dimensi dimensi perilaku konsumen ada tiga yaitu pertama “bagaimana seseorang mendapatkannya” maka mereka akan melakukan menemukan, menerima, memproduksi, dan lainnya. Kedua “bagaimana seseorang mengkonsumsinya” maka mereka akan melakukan hal hal seperti memakan, meminum, memakai, membaca, menonton, memiliki, dan lainnya. Ketiga “bagaimana ia mengilangkan sisa kansumsi atau bagian yang tidak dikonsumsi” maka mereka akan melalukan membuang, mendaur ulang, menjual kembali, dan lainnya.