Perbedaan Chromium dan Google Chrome
Mungkin banyak dari kita yang belum tahu perbedaan sebenarnya dari kedua browser yang mulai mewabah beberapa tahun terakhir ini tersebut. Banyak yang mengira bahwa keduanya sama, hanya namanya saja yang berbeda (lho..berarti juga beda dong..).Ternyata Chromium dan Google Chrome itu serupa tapi tak sama. Perbedaan diantara keduanya cukup banyak walaupun dari sisi user interface nyaris tidak bisa dibedakan (selain logonya).
Pada awalnya sebuah proyek pembuatan web browser opensource bernama Chromium didirikan untuk membuat browser yang opensource. Kemudian Google mengambil sourcecode Chromium proyek tersebut untuk membuat browser baru dengan menambah beberapa fitur tambahan, seperti tambahan nama, yang kemudian menjadi Google Chrome. Singkat kata, Google Chrome merupakan Chromium yang dipaket dan didistribusikan oleh Google dengan menambah beberapa fitur. Proyek Chromium sendiri masih terus berjalan dan masih juga digunakan Google untuk meng-update Google Chrome.
Setidaknya ada 11 perbedaan antara Chromium dan Google Chrome, yang ditambahkan oleh Google, yaitu :
- LOGO
Logo dari Google Chrome berwarna-warni kombinasi merah-kuning-hijau-biru sedangkan logo Chromium berwarna biru saja.
- Crash reporting
Pada Google Chrome, pengguna dapat mengirim crash report ke Google sedangkan pada Chromium tidak ada fitur ini.
- User metrics
- Video and audio tags
Google Chrome mendukung format H.264, AAC, MP3, Vorbis dan Theora sedangkan Chromium hanya mendukung Vorbis dan Theora.
- Adobe Flash
Secara default, Google Chrome telah terintegrasi dengan Flash Player.
- PDF support
Google Chrome juga telah memiliki plugin PDF secara default.
- Code
Code dari Google Chrome dites oleh developer sedangkan Chromium dimodifikasi oleh para distributor (termasuk Google itu sendiri..hehe)
- Sandbox
Sandbox (semacam mekanisme keamanan) selalu ON pada Google Chrome, sedangkan pada Chromium kadang di-disable tergantung pada distributor.
- Package
Google Chrome memiliki paket single deb/rpm/exe sedangkan Chromium tergantung distributor dan bisa terpisah dalam beberapa bagian.
- Profile dan Cache
Sudah jelas letak profile dan cache dari kedua browser tersebut berbeda, meskipun cuma nama directory nya saja yaitu google-chrome dan chromium.
- Quality Assurance
Ini yang cukup penting. Pada Google Chrome, segala perubahan/update dites terlebih dahulu oleh para developer sebelum dikirim ke user dalam bentuk rilis. Sedangkan pada Chromium, karena memang berupa proyek development, maka segala perubahan akan langsung dikirim ke user (mungkin biar user yang ngetes..hehe). Sehingga Chromium lebih rentan crash dan bug, tetapi lebih up to date dibanding Google Chrome. Jadi, sangat mungkin bila kita melihat satu fitur dari Chromium yang baru diimplementasikan pada Google Chrome beberapa waktu yang akan datang. Jangan kaget pula bila memang Chromium tidak punya Stable Released, karena memang selalu dalam tahap pengembangan.
Saya pribadi menginstall baik Google Chrome dan juga Chromium, karena saya rasa lebih baik dibanding browser lain..hehe…
Isu EULA (End User License Agreement)
Yang paling mengusik dari Google Chrome adalah kontraversi seputar EULA-nya. Dalam EULA-nya disebutkan bahwa seorang yang menggunakan Google Chrome berarti mengijinkan Google secara terus-menerus tidak dapat dibatalkan, seluruh dunia, lisensi bebas-royalti dan non-eksklusif untuk mereproduksi, menyesuaikan, memodifikasi, menerjemahkan, menerbitkan, publik melakukan, publik menampilkan dan mendistribusikan Konten apapun yang Anda serahkan, pasang atau tampilkan pada atau melalui Layanan Google Chrome.
“you give Google a perpetual, irrevocable, worldwide, royalty-free and non-exclusive licence to reproduce, adapt, modify, translate, publish, publicly perform, publicly display and distribute any Content that you submit, post or display on or through the Services.”
Simpulannya, jika anda termasuk orang yang tak terlalu percaya dengan Google, silakan gunakan Chromium. Sekedar sebagai catatan, Google (mungkin) tak terlalu peduli dengan browser yang anda gunakan, apakah IE, Firefox, Opera, Chrome, Chromium atau lainnya, yang penting internet dan layanan berbasis Web-nya bisa berkembang dengan baik.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar